Revolusi industry 4.0
Revolusi industry 4.0 bagi sebagian orang menjadi momok yang menakutkan,
seolah-olah ia akan merenggut apa yang kita punya dan melibas apa yang ada
dihadapannya. Bagaimana dengan institusi pendidikan? Akankah sama tergilas
bersama-sama dengan ketakutan itu?
Definisi
Industry 4.0 atau revolusi generasi keempat adalah keadaan industri abad
ke-21 saat perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi
yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Revolusi
ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya
kecerdasan buatan, robot, blockchain, teknologi nano, komputer kuantum,
bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa
awak.
Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri keempat berpotensi
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan di
bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa
mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih pekerjaan manusia. Selain itu,
revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menghasilkan lapangan kerja baru untuk
menggantikan pekerjaan yang diambil alih oleh mesin, sementara kali ini
kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat menggantikan tenaga kerja
manusia secara keseluruhan yang digantikan oleh teknologi dan robotik1.
Berdasarkan definisi yang ditelurkan oleh Wikipedia, sangat beralasan
jika seandainya saat ini banyak orang yang memiliki ketakuan tak terbatas
terhadap dampak dari perubahan besar-besaran tersebut, bagaimana tidak? Seorang
karyawan pabrik bisa saja pekerjaannya tersingkirkan oleh kehadiran revolusi
ini. Mesin memiliki tingkat produktivitas yang tinggi tapi memiliki zero
risk, bahkan kemungkinan didunia kesehatan sekalipun, analisa robot bisa
jadi akan lebih akurat dibanding analisa manusia, lalu bagaimana dengan dunia
pendidikan?
Institusi pendidikan pada era revolusi keempat
Sebelum masuk pada institusi, mari kita lihat siapa warga institusi yang
akan menjadi bagian dari proses pendidikan didalamnya. Melihat dari tahun
kelahirannya, maka mereka yang akan masuk dunia pendidikan pada periode saat
ini adalah para pencari ilmu dari generasi Z. siapakah mereka? Mari kita lihat
definisi yang diberikan oleh Wikipedia tentang generasi Z.
“Generation Z (or Gen Z for short) is the demographic cohort succeeding
Millennials and preceding Generation Alpha . Researchers and popular media use
the mid to late 1990s as starting birth years and the early 2010s as ending
birth years. Members of Generation Z have used digital technology since a young
age and are comfortable with the Internet and social media , but are not
necessarily digitally literate . Most members of Generation Z are the children
of Generation X”2.
Dari definisi tersebut dapat kita sama-sama bayangkan bagaimana sibuknya
generasi Z jika sudah berkutat dengan gawainya, mereka mampu mengaplikasikan
semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing
dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan
berhubungan dengan dunia maya.
Lalu bagaimana dengan warga lain dari institusi pendidikan? Atau dengan
Bahasa yang lebih fulgar, bagaimana dengan guru-guru mereka?
Guru di era digital 4.0
Iriany hasan salah seorang guru dari SMAN 2 Kota Ternate membuat sebuah
tulisan pada sebuah situs, apa saja yang menjadi tantangan bagi guru di era
industry 4.03 diantaranya,
-
Mengenal karakter peserta didik di era industry 4.0
-
Mengenal karakter pembelajaran abad 21
-
Menyiapkan profil sebagai guru abad 21
Oleh karenanya, sudah saatnya para guru genZ memiliki kekuatan digital
yang dapat mengimbangi semua model belajar para genZ. Kemampuan guru menguasai
model pembelajaran berbasis IT menjadi satu poin penting, bagaimana tidak
jendela pengetahuan bagi genZ sangat terbuka lebar lewat google, jika
kaum guru tidak memiliki keahlian untuk menggiring mereka mencari literasi yang
tepat, maka generasi ini akan menjadi
generasi yang tersesat dalam kubangan ribuan data dari dunia maya.
Terima kasih..
Dudi Imadudin MA Muslimin Saguling
Sumber:
Judul :
GURU HEBAT DI ERA INDUSTRI KEEMPAT
Presenter :
Dudi Imadudin, MA Muslimin Saguling Bandung Barat
Host :
Dra. Suspatemawati. SMAN 1.Merapi Selatan https://join.freeconferencecall.com/suspatemawati
Moderator :
Citra Ignacia Rorie, S.Pd., M.Si ( Sekolah Kristen IPEKA, Jakarta Utara )
No comments:
Post a Comment