Sunday, March 22, 2020

Covid-19 Conclusion

COVID-19 CONCLUSION PER 22 MARET 2020


*Bismillah,,,*
Ini analisa sementara saya,
Covid-19 menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia saat ini, begitu juga masyarakat Indonesia, mengapa demikian?
Beberapa saat lalu saya surfing beberapa media tentang perkembangan Covid-19 dan hasilnya fantastis!!!
*Berita pertama saya akses pukul 11:00*
Rasio kematian atau fatality rate akibat virus corona(Covid-19) di Indonesia melonjak drastis setelah pemerintah merilis data terbaru kasus pada Rabu (18/3) kemarin. 

Dengan jumlah kasus positif 227 dan total kasus meninggal dunia 19, Indonesia memiliki rasio kematian 8,3 persen. Angka ini meningkat dari hari sebelumnya yaitu 4,07 persen. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200318203252-20-484739/membedah-ledakan-rasio-kematian-corona-di-indonesia)
*Berita kedua saya akses pukul 11:10*
Total kasus positif covid-19 di Indonesia per tanggal 22 maret 2020 sejumlah 514 kasus (Sumber: PHEOC Kemkes RI) https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:https://infeksiemerging.kemkes.go.id/#.Xng1r0szbIU



Ternyata cukup dua situs itu saja sudah cukup.
Conclution:
1.      Hanya dalam waktu kurang lebih 4 hari saja ada penambahan kasus positif sebanyak 287 kasus.
2.      Artinya rata-rata kasus perhari sebanyak 56,75 kasus Subhanallah!!!


3.      Covid-19 menjangkit hampir di 20 propinsi se-Indonesia
4.      Kasus Covid-19 sebaran terbanyak berada di wilayah kota
5.      Banyak warga saguling yang saat ini bekerja di kota
6.      Jika aktifitas diperkotaan dihentikan untuk sementara waktu, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa saguling menjadi wilayah yang bisa rawan dari penyebaran covid-19 (semoga analisa saya ini salah)
Berdasarkan analisa sederhana diatas, tidak ada salahnya kita semarakkan gerakan _hifdzun-nafs_ (menjaga diri). Ingat kaidah usul yang sangat popular, menjaga diri dari kerusakan lebih utama dari _tafdhilul ámal_.
Sahabat rasul yang mulia Ibnu abbas pernah dihardik suatu kaum karena meminta muadzin mengganti kalimat _hayya ála sholah_ dengan _shollu fi baiytikum_ ketika terjadi wabah thoun, dengan santun ibnu abbas berkata kepada mereka yang mencelanya _man huwa khairu minni_…..
*Mudah2an tidak menambah kekhawatiran, dan semoga menambah kewaspadaan*
“mari jaga diri dan keluarga”
_Allahu mustaán_
Dudi Imadudin

No comments:

Post a Comment