Sunday, March 29, 2020

MEMAHAMI HADIS DARI SEGI KUANTITAS DAN KUALITAS

MEMAHAMI HADIS
DARI SEGI KUANTITAS
DAN KUALITAS



1. Dari segi Kuantitas
  • Hadits Mutawattir
Adalah suatu hadis yang diriwayatkan oleh sekelompok orang dengan jumlah tertentu yang menurut kebiasaan mustahil bersepakat untuk berdusta.
  • Hadits Ahad
Hadis yang diriwayatkan oleh satu, dua, tiga orang atau lebih namun tidak mencapai tingkatan mutawatir.  hadits mutatawattir dibagi menjadi tiga, yaitu masyhur, hadis aziz, dan
hadis garib.



2. Dari segi Kualitas

A. Hadits Sohih
Menurut Ibnu Sholah  Hadis sahih adalah hadis musnad (hadis yang mempunyai sanad) yang bersambung sanadnya, dan dinukil oleh seorang yang adil dan dabit dari orang yang adil
dan dlabit, hingga akhir sanadnya, tanpa ada kejanggalan dan cacat


Syarat-syarat hadits sohih
  • Hadisnya musnad. Maksudnya yaitu hadis tersebut disandarkan kepada Nabi saw. dengan disertai sanad.
  • Sanadnya bersambung. Artinya, antara rawi dari sanad hadis tersebut pernah bertemu langsung dengan gurunya.
  • Seluruh rawinya adil dan dlabith. Maksud rawi yang adil yaitu rawi yang bertakwa dan menjaga kehormatan dirinya, serta dapat menjauhi perbuatan buruk dan dosa besar seperti syirik, fasik, dan bid’ah. Adapun yang dimaksud dengan dlabit adalah kemampuan seorang rawi dalam menghafal hadis.
  • Tidak ada syadz. Artinya, hadis tersebut tidak bertentangan dengan hadis dari rawi lain yang lebih kuat darinya.
  • Tidak ada ‘illah. Artinya, dalam hadis tersebut tidak ditemukan cacat yang merusak kesahihan hadis.
Pembagian Hadits sohih
  • Sohih li dzatihi
  • Sohih li Gairihi 
B. Hadits Hasan
Menurut Abu Isa at-Tirmidzi Hadits Hasan adalah Hadis yang dalam sanadnya tidak terdapat orang yang tertuduh bohong, hadisnya tidak janggal, serta diriwayatkan tidak hanya dalam satu jalur rawian

C. Hadits Dho'if
Hadis yang tidak memenuhi syarat diterimanya suatu hadis dikarenakan hilangnya salah satu syarat dari beberapa syarat yang ada





Sumber: Qur’an - Hadis/Kementerian Agama,- Jakarta : Kementerian Agama 2014.















Sunday, March 22, 2020

Covid-19 Conclusion

COVID-19 CONCLUSION PER 22 MARET 2020


*Bismillah,,,*
Ini analisa sementara saya,
Covid-19 menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat dunia saat ini, begitu juga masyarakat Indonesia, mengapa demikian?
Beberapa saat lalu saya surfing beberapa media tentang perkembangan Covid-19 dan hasilnya fantastis!!!
*Berita pertama saya akses pukul 11:00*
Rasio kematian atau fatality rate akibat virus corona(Covid-19) di Indonesia melonjak drastis setelah pemerintah merilis data terbaru kasus pada Rabu (18/3) kemarin. 

Dengan jumlah kasus positif 227 dan total kasus meninggal dunia 19, Indonesia memiliki rasio kematian 8,3 persen. Angka ini meningkat dari hari sebelumnya yaitu 4,07 persen. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200318203252-20-484739/membedah-ledakan-rasio-kematian-corona-di-indonesia)
*Berita kedua saya akses pukul 11:10*
Total kasus positif covid-19 di Indonesia per tanggal 22 maret 2020 sejumlah 514 kasus (Sumber: PHEOC Kemkes RI) https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:https://infeksiemerging.kemkes.go.id/#.Xng1r0szbIU



Ternyata cukup dua situs itu saja sudah cukup.
Conclution:
1.      Hanya dalam waktu kurang lebih 4 hari saja ada penambahan kasus positif sebanyak 287 kasus.
2.      Artinya rata-rata kasus perhari sebanyak 56,75 kasus Subhanallah!!!


3.      Covid-19 menjangkit hampir di 20 propinsi se-Indonesia
4.      Kasus Covid-19 sebaran terbanyak berada di wilayah kota
5.      Banyak warga saguling yang saat ini bekerja di kota
6.      Jika aktifitas diperkotaan dihentikan untuk sementara waktu, maka kita akan mendapat kesimpulan bahwa saguling menjadi wilayah yang bisa rawan dari penyebaran covid-19 (semoga analisa saya ini salah)
Berdasarkan analisa sederhana diatas, tidak ada salahnya kita semarakkan gerakan _hifdzun-nafs_ (menjaga diri). Ingat kaidah usul yang sangat popular, menjaga diri dari kerusakan lebih utama dari _tafdhilul ámal_.
Sahabat rasul yang mulia Ibnu abbas pernah dihardik suatu kaum karena meminta muadzin mengganti kalimat _hayya ála sholah_ dengan _shollu fi baiytikum_ ketika terjadi wabah thoun, dengan santun ibnu abbas berkata kepada mereka yang mencelanya _man huwa khairu minni_…..
*Mudah2an tidak menambah kekhawatiran, dan semoga menambah kewaspadaan*
“mari jaga diri dan keluarga”
_Allahu mustaán_
Dudi Imadudin

Saturday, March 21, 2020

Cara Download Video Dari Youtube




Cara Download Video Dari Youtube Tanpa Aplikasi

Assalamualaikum...

Hiiii.... Apa kareba, kumaha damang,

Sudah lama mati suri, akhirnya bangkit lag... hehehehe
buat kalian yang masih bingung cara download di youtube gini nih caranya:
1. pastikan kalian sudah punya videonya
2. copy link video dari youtube

3. pergi ke https://id.savefrom.net/7/
4. kemudian pastekan link yang sudah kamu copy ke kotak "just insert link" yang ada di situs


5. ketika sudah terlihat video dimaksud, tinggal klik download
6. tara........... selesai deh

Terima kasih,
salam
Dudi.

GURU HEBAT DI ERA INDUSTRI KEEMPAT


Revolusi industry 4.0
Revolusi industry 4.0 bagi sebagian orang menjadi momok yang menakutkan, seolah-olah ia akan merenggut apa yang kita punya dan melibas apa yang ada dihadapannya. Bagaimana dengan institusi pendidikan? Akankah sama tergilas bersama-sama dengan ketakutan itu?
Definisi
Industry 4.0 atau revolusi generasi keempat adalah keadaan industri abad ke-21 saat perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi yang mengurangi sekat-sekat antara dunia fisik, digital, dan biologi. Revolusi ini ditandai dengan kemajuan teknologi dalam berbagai bidang, khususnya kecerdasan buatan, robot, blockchain, teknologi nano, komputer kuantum, bioteknologi, Internet of Things, percetakan 3D, dan kendaraan tanpa awak.
Sebagaimana revolusi terdahulu, revolusi industri keempat berpotensi meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia. Namun, kemajuan di bidang otomatisasi dan kecerdasan buatan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa mesin-mesin suatu hari akan mengambil alih pekerjaan manusia. Selain itu, revolusi-revolusi sebelumnya masih dapat menghasilkan lapangan kerja baru untuk menggantikan pekerjaan yang diambil alih oleh mesin, sementara kali ini kemajuan kecerdasan buatan dan otomatisasi dapat menggantikan tenaga kerja manusia secara keseluruhan yang digantikan oleh teknologi dan robotik1.
Berdasarkan definisi yang ditelurkan oleh Wikipedia, sangat beralasan jika seandainya saat ini banyak orang yang memiliki ketakuan tak terbatas terhadap dampak dari perubahan besar-besaran tersebut, bagaimana tidak? Seorang karyawan pabrik bisa saja pekerjaannya tersingkirkan oleh kehadiran revolusi ini. Mesin memiliki tingkat produktivitas yang tinggi tapi memiliki zero risk, bahkan kemungkinan didunia kesehatan sekalipun, analisa robot bisa jadi akan lebih akurat dibanding analisa manusia, lalu bagaimana dengan dunia pendidikan?
Institusi pendidikan pada era revolusi keempat
Sebelum masuk pada institusi, mari kita lihat siapa warga institusi yang akan menjadi bagian dari proses pendidikan didalamnya. Melihat dari tahun kelahirannya, maka mereka yang akan masuk dunia pendidikan pada periode saat ini adalah para pencari ilmu dari generasi Z. siapakah mereka? Mari kita lihat definisi yang diberikan oleh Wikipedia tentang generasi Z.
“Generation Z (or Gen Z for short) is the demographic cohort succeeding Millennials and preceding Generation Alpha . Researchers and popular media use the mid to late 1990s as starting birth years and the early 2010s as ending birth years. Members of Generation Z have used digital technology since a young age and are comfortable with the Internet and social media , but are not necessarily digitally literate . Most members of Generation Z are the children of Generation X”2.
Dari definisi tersebut dapat kita sama-sama bayangkan bagaimana sibuknya generasi Z jika sudah berkutat dengan gawainya, mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya.
Lalu bagaimana dengan warga lain dari institusi pendidikan? Atau dengan Bahasa yang lebih fulgar, bagaimana dengan guru-guru mereka?
Guru di era digital 4.0
Iriany hasan salah seorang guru dari SMAN 2 Kota Ternate membuat sebuah tulisan pada sebuah situs, apa saja yang menjadi tantangan bagi guru di era industry 4.03 diantaranya,
-          Mengenal karakter peserta didik di era industry 4.0
-          Mengenal karakter pembelajaran abad 21
-          Menyiapkan profil sebagai guru abad 21
Oleh karenanya, sudah saatnya para guru genZ memiliki kekuatan digital yang dapat mengimbangi semua model belajar para genZ. Kemampuan guru menguasai model pembelajaran berbasis IT menjadi satu poin penting, bagaimana tidak jendela pengetahuan bagi genZ sangat terbuka lebar lewat google, jika kaum guru tidak memiliki keahlian untuk menggiring mereka mencari literasi yang tepat,  maka generasi ini akan menjadi generasi yang tersesat dalam kubangan ribuan data dari dunia maya.

Terima kasih..
Dudi Imadudin MA Muslimin Saguling
Sumber:

Judul                : GURU HEBAT DI ERA INDUSTRI KEEMPAT
Presenter          : Dudi Imadudin, MA Muslimin Saguling Bandung Barat
Host                 : Dra. Suspatemawati. SMAN 1.Merapi Selatan https://join.freeconferencecall.com/suspatemawati
Moderator        : Citra Ignacia Rorie, S.Pd., M.Si ( Sekolah Kristen IPEKA, Jakarta Utara )